Klarifikasi atas beredarnya deklarasi dan dukungan terhadap
Benny Wenda dan ULMWP oleh Masyarakat Adat Saireri Kabupaten Biak Numfor terungkap,
faktanya kegiatan tersebut dilakukan dengan cara yang licik dan sarat akan penindasan.
Salah seorang Jemaat Gereja Betlehem Manwor bernama IR (identitas
disembunyikan) yang juga menjadi tetua adat Kampung Inswambesi mengatakan jika
kegiatan peribadatan di Gerejanya telah disusupi oleh anggota ULMWP yang
dimaksudkan untuk mencari dukungan sepihak. (7/1)
“Memang kemarin mereka datang waktu ibadah (3/1), terus meminta
kami bicara dan diambil gambar sebagai dukungan-dukungan,” ungkap IR kepada
redaksi.
Baca juga:
Otsus Menjadi Solusi, Tokoh Papua Minta Evaluasi Sehingga Rakyat Diuntungkan
IR juga mengatakan bahwa mulanya pihak masyarakat dan jemaat
sempat menolak permintaan anggota ULMWP tersebut. Namun karena didesak dengan
berbagai ancaman maka terpaksa dilakukan. Ditambahkannya bahwa ada dua oknum
yang diketahui tergabung dengan gerakan ULMWP dalam aksi tersebut.
“Kami sempat menolak dan bernegosiasi, tapi mereka tetap
memaksakan, bahkan ada ancaman. Sehingga dengan keadaan terpaksa kami
mengiyakan. Kami tahu siapa mereka, dan memang dua orang tersebut selalu
menjadi sumber konflik karena terus berbicara yang tidak-tidak (topik papua
merdeka),” ujarnya.
Setelah video tersebut viral, IR mewakili seluruh jemaat GKI
Betlehem Manwor meminta maaf atas keresahan yang ditimbulkan. Dikatakan oleh IR
bahwa seharusnya gereja sebagai tempat peribadatan tidak boleh digunakan untuk mencampuri
urusan politik.
Baca juga:
Disinformasi, KNPB Ciptakan Ancaman Perayaan Natal Di Papua
“Tempat ibadah harus dijaga dari paham-paham radikalisme dan
separatisme, karena setiap orang yang datang ke Gereja itu untuk mencari
kedekatan dengan Tuhan, bukan bermain-main dan akhirnya memberi dampak buruk,”
ujarnya.
Dalam video yang berdurasi singkat tersebut memang terlihat
bahwa pihak Gereja sedang didekte untuk mengucapkan sesuatu yang tujuannya
menciptakan kegaduhan. Video tersebut juga semakin menampakkan sisi buruk ULMWP
yang terus berupaya membuat kekacauan di Papua dengan cara mengadu domba untuk
kepentingan sepihak.