Benny Wenda mendapat kritik tajam
dari pakar terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia
sedang melakukan pembersihan etnis di Papua.
Pakar Resolusi Konflik
Universitas Parahyangan, Bandung, I Nyoman Sudira yang turut mengamati dinamika
konflik di Papua, menilai bahwa Benny Wenda tidak bisa berbuat banyak terhadap
situasi di Papua saat ini.
Nyoman juga mengatakan sehingga
Benny Wenda hanya bisa melakukan provokasi terhadap para simpatisan gerakan
kemerdekaan. Terlebih hal itu diperparah dengan Benny Wenda yang sudah terlanjur
mendeklarasikan pemerintah sementara dimana dirinya dikatakan sebagai
presidennya.
Kantor MRP Kosong, Massa Papua Desak Pemerintah Lanjutkan Otsus
“Benny tidak punya kekuatan untuk
menyelesaikan permasalahan Papua, sehingga yang bisa dilakukannya saat ini
hanya memprovokasi, maksudnya agar terjaganya ggerakan perlawanan dari
simpatisannya. Apalagi dia sempat mempromosikan dirinya sendiri seebagai
presiden,” ujar Nyoman dalam keterangannya. (20/1)
Dikatakan Nyoman bahwa Benny
Wenda juga tidak memiliki pilihan selain mendorong propaganda untuk mengacaukan
keamanan di Papua. Pihaknya menganalisis bahwa jika Benny Wenda bungkam atau
tidak banyak terlihat, maka eksistensinya akan dipertanyakan.
“Akhirnya dia (Benny Wennda)
tidak punya pilihan, eksistensinya sudah dipertaruhkan oleh kelalaiannya
sendiri. Hal ini diperburuk karena upayanya dalam deklarasi pemerintahan
sebelumnya telah mendapat penolakan dari berbagai organisasi perjuangan Papua
lainnya,”
Dorman Wandikbo: Militer di Papua Tak Berhenti Karena Teror Masih Merebak
Nyoman menambahkan bahwa ada
faksi dalam gerakan separatisme di Papua, hal ini terlihat dari ramainya pernyataan
terkait pro dan kontra atas apa yang pernah Benny Wenda utarakan. Menurutnya mayoritas
kelompok perjuangan di Papua masih menyimpan kepentingan dan kekuasaan masing-masing.
“Tidak ada yang murni berjuang
untuk Papua, meskipun dari kelompok-kelompok itu terus mengatasnamakan perjuangan
bagi rakyat/bangsanya. Mereka hanya sibuk melakukan propaganda karena memiliki
kepentingan yang tidak diketahui. Namun condong orientasinya pada kekayaan,”
tambahnya.
Selalu Mengumbar Alasan, Faktanya KKB Adalah Pelaku Pelanggar HAM
Diakhir kesempatannya Nyoman
mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dirisaukan atas dinamika yang terjadi di
Papua, terlebih pernyataan yang muncul bersumber dari kelompok separatis. Dia
juga meminta kepada rakyat Papua agar tidak memperdulikan seruan kelompok
separatis tersebut.
“Tidak ada yang perlu khawatir,
dinamika seperti ini biasa terjadi. Namun saat ini lebih baik rakyat di Papua
mulai menyibukkan diri untuk memikirkan resolusi tentang apa yang ingin dicapai
dalam beberapa waktu kedepan,”