Kelompok separatis di Papua yang terdiri dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan yang terafiliasi pada gerakan politik dikatakan oleh pengamat Irfan Idris telah mengacaukan stabilitas keamanan di Bumi Cenderawasih.
Menurutnya, kondisi di Papua saat
ini sudah terlalu banyak dikotori oleh campur tangan kelompok separatis, ia bahkan
mengatakan jika banyak sektor penting tidak lepas dari setiap aksi dan agenda separatisme
yang merugikan.
“Sektor pemerintahan mencoba digerogoti,
pelaksanaan kebijakan otonomi khusus yang pro-rakyat juga dihantam, bahkan
seudah mengakar lagi di majelisnya (MRP), adalagi agenda pemilihan umum dan berbagai
ancaman-ancaman yang bersumber dari kelompok itu, semua terlihat jelas
merugikan,” (19/1)
Penembakan Misionaris, Berkaitan dengan Dualisme Perjuangan Bangsa Papua
Menurutnya, kelompok separatis
berpotensi menjadi penghambat dalam percepatan pembangunan di Papua. Hal ini
dikatakannya sebab banyak seruan aksi seperti mogok sipil, penolakan otsus, dan
berbagai kampanye negatif lainnya.
Dalam penyampaiannya, pakar dan
pengamat Papua tersebut menegaskan bahwa Kelompok separatis tidak akan pernah memberikan
dampak yang baik bagi kesejahteraan di Papua.
“Tidak pernah ada nilai yang baik dari mereka. Saya tegaskan kalau apa yang selalu dikampanyekan hanya sebagai gebrakan tanpa ada tindak lanjut. Kembali lagi pada dasarnya bahwa mereka (kelompok spearatis) hanya berorientasi pada kepentingan dan keuntungan,
Menilik KKB Papua jika Dilabeli Organisasi Teroris
Melalui keabsahan Papua yang merupakan
bagian dari NKRI, pihaknya ingin menegaskan bahwa perlu diambil langkah tegas yang
konkrit untuk memangkas eksistensi kelompok separatis.
“Melihat dampak yang ditimbulkan maka sudah jelas kelompok itu merugikan negara, sehingga harus dipangkas agar tidak semakin menjadi. Ini sekaligus mendorong banyak pihak agar negara segera menuntaskan permasalahan di Papua, ada banyak masyarakat yang tertekan dengan aksi kelompok separatis,” pungkasnya.